Tentang Perguruan Pencak Silat Kuciang Putiah Harimau Campo

Pencak silat tradisional Silek Kuciang dahulunya dibawa oleh guru gadang Tuan Gadang Batipuah yang kemudian diajarkan kepada anak dan kemenakannya, Sebelumnya Tuan Gadang Batipuah pun banyak berguru dengan para tuo-tuo silat yang ada salingka alam Minangkabau. Pada zaman dahulu perkembangan silat Kuciang Putiah tersendat dikarenakan hanya diajarkan kepada garis keturunan sang guru. Hal ini dilakukan karena menurut guru-guru tuo aliran silek Kuciang adalah aliran sakral yang merupakan suatu identitas dan jati diri dari kaum mereka. Jika terus dilakukan, maka sudah dapat dipastikan dimasa yang akan datang aliran silek Kuciang ini akan mengalami kepunahan dan pergeseran makna, gerak serta filosofinya. Dan sebaliknya, apabila aliran silek Kuciang ini diajarkan secara luas kepada generasi muda maka tentunya akan terjaga kelestraiannya dari kepunahan. Pemberian naman silat ini diambil dari Karakteristik kucing yang memiliki tata tertib di tengah kehidupan dan memiliki sopan santun sehingga kucing di jadikan binatang peliharaan oleh Rasullulah dan juga di sukai oleh Tuan Gadang Batipuah, Selain itu kucing juga memiliki kelebihan yaitu tidak berbunyi ketika melompat, tidak terdengar ketika berjalan dan tidak meninggalkan darah (bekas) ketika membunuh (baik darinya maupun dari lawan). Karena itulah makarnya dinamakan Silek Kuciang